Bagiku

Kamu itu embun pagi jam tujuh saat hangat matahari menyentuh bumi dan rumput hijau basah memantul mantulkan kelip kelip kecil cahaya di pinggir jalan setapak tempat anak anak bersepatu pergi bergembira ke sekolah.

Kamu itu panas matahari yang membakar dan memutar mutarkan bumi sehingga gelap malam dan terang siang berganti begitu rupa memekarkan bunga memeras awan pada hujan yang mengucurkan harapan demi harapan. Arti demi arti.

Kamu adalah lembayung senja yang padanya suatu saat nanti ku ingin pundak penatku bersandar untuk dicintai dalam peluk cium senyum lesung pipi mu yang mencandu itu.

Kamu rasakan jugakah kehangatan rindu tanpa kata kata antara jiwaku dan jiwamu yang hingga kini berpelukan dalam jarak dan diam?

Kamu adalah sunyi yang terselip diantara dua derik serangga malam yang sepersekian detik senyapnya serasa begitu lama bagai gelap yang pekatnya seperti ketakutanku untuk tak melihatmu sekali lagi.

Kamu mendengar jugakah sepi yang menyesakkan itu?


Komentar

Postingan Populer