Jika Kau Di Sini



Ingin kuceritakan hariku 
Yang tadi lalu.
Agar sekali waktu
kau merasa bagaimana
jika kau bersamaku.
Karena kadang aku merasa begitu.

Pagi ini terasa agak pengap rupanya 
Hari yang besar.
Dua kontrak mesti closing hari ini.
Bangun pagi 
Membuka lembar kerja
Tapi di kepalaku cuma senyumanmu.
Hanya itu yang menyenangkan.

Sudah kubilangkah pagi di sini pengap?
Tak sedingin kotamu belakangan.
Atau kota ku.
Tuh, senyummu lewat lagi
di kepalaku.

Ku tutup komputer
setelah selesai
dengan lembar kerja.
Dengan angka angka.
Kerja yang membosankan.
Aku rasa hari mu lebih cerah,
di pantai dengan adikku 
yang bengal tak kepalang itu.
Tapi apapun yang ada,
kau selalu cerah.
Cerdas dan pintar bicara.
Penguasa kata kata.
Dan terdengar bagus saat bersuara.

Lalu aku terdampar
Di ruang rapat.
Angka angka.
Berkutat.
Pertempuran dalam gerak lambat.
Lebih pelan daripada terbenamnya matahari.
Deal!
Tak sempat aku nikmati sunset
atau kenangan kita
saat jingga pecah di langit senja.

Kembali ke hotel
Di bawah langit gelap,
tak seperti saat kita di pantai.
Kau ingatkah cerah langitnya?
Pasti sangat berbeda rasanya
jika ada kau menungguku.
Langit pasti cerah saat itu
berceceran bintang.
Oh, kenapa selalu purnama 
saat kita bersama?

Hari ini tak terlalu buruk.
Sedikit membosankan
tapi ada sedikit hasil.
Dan isi kepalaku berloncatan
Kesana kesini.
Mengandaikan kau di sini.

Ya, pasti lebih baik
jika kau di sini.


Kudus 31 Juli. Langit masih gelap.



Komentar

Postingan Populer