Rintik Dari Kahyangan
Kenapa kau pergi
ke kahyangan lagi
tinggalkan bumi?
Tak bisakah pahami
gundah manusia biasa
seperti aku ini?
Bermurah hatilah
atas beda antara kita.
Kau dan aku.
Atas kedalaman yang mesti diselami.
Untukku sampai pada dasar samudera hati bidadari.
Aku manusia biasa,
yang cuma berpikir ala kadarnya.
Kedunguan yang tak terkira.
Memandang lesung pipi mu pun tak bisa.
Bagaimana mungkin menyelami palung hatimu?
Manusia seadanya,
Seperti es luluh lantak di kerak matahari.
Seperti kelelawar buta tersilau di siang hari.
Di dekatmu.
Bermurah hatilah,
setidaknya teteskanlah kata kata ke bumi ku.
Jika kau tak lagi sudi
menurunkan hujan kata.
Beri rintik gerimis saja cukuplah.
Biar terhalau kering ini.
Bermurah hati lah pada manusia,
walau secuil saja.
Jakarta 29 Agustus
moga moga bidadariku masih mendengarkan aku
Komentar
Posting Komentar