Titik Titik Itu
Aku ketawa.
Hidupku lucu sekali.
Kadang tak tau kemana melangkah.
Tapi setelah sampai di sana dan menengok kebelakang.
Jelaslah,
kemana semua mengarah.
Aku ingat puluhan tahun lalu.
Bersama teman yang entah bagaimana jadi berteman.
Bertemu kau yang bukan teman,
yang entah bagaimana berkawan.
Melihatmu pertama kali di teras biru itu.
Berdiri dengan rok dan baju berlipat.
Mahluk langit terdampar di sini.
Sejak itu aku mengingat mu.
Kumasukan dalam kotak
dan simpan dalam laci.
Sampai puluhan tahun kemudian,
tanpa sengaja kubuka laci itu.
Dan kotak itu kutemukan terbuka.
Dan kujumpai mahluk langit
yang terdampar di sini.
Dan aku tertawa.
Hidupku lucu sekali.
Saat menengok kebelakang,
Kulihat titik titik itu
mengantarkanku padamu
di titik ini.
Jakarta, 16 Agustus
Kangen yang tak bisa berhenti
Komentar
Posting Komentar