Ingin Pulang
pop art siluet patung “Love” di New York oleh Robert Indiana
dengan tekstur bergaya Jackson Pollock
Rasanya aku sudah tua.
Punggung pun tak sekuat waktu muda.
Hidup sudah membanting nya bertubi tubi.
Perlu apa lagi?
Konon hidup bukan tujuan.
Konon dia cuma perjalanan.
Jika begitu,
aku ingin pulang.
Jika di luar sana
dalam medan perang dan terik yang tak kepalang
Aku perlu mimikri, topeng dan perlindungan.
Saat pulang aku ingin memelukmu,
seperti memandang cermin
yang memandangku seperti adanya.
Peluh, luka-luka dan kekurangan.
Dan aku akan memelukmu,
mengagumimu atas semua yang kamu.
Tak perlu bersembunyi.
Carut marut Jackson Pollock pun bisa kunikmati.
Jean Basquiat maupun Affandi.
Aku mengagumimu setengah mati.
Katakan ini bukan mimpi.
Karena aku yang aku
ingin pulang
padamu yang kamu,
bukan lain lain yang semu.
Cikampek 17 Sept 2018
melamunkan kamu, aku, kita.
Komentar
Posting Komentar