Berkelahi

“A Love Worth The Fight” by Susan Tsai



Kau dengarkah itu?
Suara ketegangan yang meluruh
urat saraf yang mengendur
bunyi alami
dari penerimaan dua jiwa
tentang baik buruk
telanjang apa adanya
tentang pertarungan dan perdamaian
dua jiwa yang saling mengenali,

Kau lihatkah itu?
kekurangan dan kelemahan
yang bercumbu
pada saat apapun
tanpa takut dihakimi
walaupun dihakimi
tanpa takut menghakimi
walapun menghakimi
tapi selalu berpelukan
jiwa jiwa kita saling bercanda
bermusuhan dan tetap mencinta

Kau rasa kah itu?
kau dan aku tanpa takut
untuk bicara padamu padaku
tanpa sekat antara hatimu hatiku
dalam sebal dan rindu
dalam benci dan cinta
tanpa perlu berpura pura
menjadi bukan diri sendiri.
pun melalui perkelahian perkelahian
yang tak bermutu.
Dan semakin makin aku mencintaimu

Honey,
Jangan ragu menangis dan tertawa
karena ini soal rasa
bukan otak, rasio, atau sandiwara
dan dua rasa mesti berdialog dan bicara
dalam dansa dansi ketakpastian
yang pasti.
Karena kita punya bukti kini
bahwa cinta kita lebih besar
dari semua benci, marah dan kelahi
yang telah kita lalui.
hingga dalam berperangpun kita mencinta.
Dan cinta kita memerdekakan hati.
damai yang hakiki.

Cinta kita adalah sanctuary



Bandung, 27 Okt 2018
kangen memuncak lagi.








Komentar

Postingan Populer