Hiruk Pikuk


The Birthday Party, by Ludwig Knaus


Hiruk pikuk tertawa.
Meledak ledak terbahak.
Senang tapi kurang.
Malam ini juga akan berlalu.
Semua tahu itu.
Selalu aku berandai kau di sini.

Hanya kau dan aku
yang terus menerus
cinta dan cemburu
dalam jutaan siklus
cinta dan cemburu
seperti detak jantung 
berdegub berdegub.
Baru berhenti saat mati.


Jakarta, 10 Okt 18
di sebuah cafe dengan catatan getir.


Komentar

Postingan Populer