Firasat
Dan byar!
Kopi tumpah,
Mug pecah.
Tiba tiba tekanan besar,
menimpa dadaku.
Rasa yang gamang.
Bulu kuduk meremang.
Sebuah firasat yang amat kuat,
datang.
Wahai!
Kopi tumpah,
Mug pecah.
Tiba tiba tekanan besar,
menimpa dadaku.
Rasa yang gamang.
Bulu kuduk meremang.
Sebuah firasat yang amat kuat,
datang.
Wahai!
Wajahmu membayang di awang awang,
terbelenggu.
Seketika mewujud rasa,
mancabik jantungku begitu saja.
cepat,
kilat begitu rupa.
Rindu berkati kati,
seperti menjejak jejak,
dalam dadaku.
Dalam firasatku,
Aku melihat kau kembali padaku
karena jiwamu milikku.
Belenggu raga itu,
malah mengirimkan jiwamu
padaku.
Wahai!
Kita telah lihay
bercinta dalam angan dan berandai andai
Bermoksa keluar raga
lalu jiwa kita bercinta
di langit
di angkasa
di alam maya
di pinggir jendela terbuka
di mobil
di sudut sudut kota
di jagat raya
di dalam jiwa yang sungguh lebih nyata!
Wahai!
kau tau?
Cinta kita telah menyamudera.
Tak guna sesiapapun membendung sungai sungai itu.
Ragunan,
2 Desember 2019
Rindu yang menggila.
Komentar
Posting Komentar